Rabu, 30 September 2015

Dari MENGEMBALIKAN RASA YANG DULU PERNAH ADA sampai MAU DIBAWA KE MANA HUBUNGAN KITA..


Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan tigapuluhan orang muda katolik utusan paroki-paroki se Kevikepan Bangka Belitung. Mereka berusia antara duapuluh sampai awal tigapuluhan tahun, ada dua yang sudah lebih tua dari itu. Tajuk acaranya pelatihan untuk para pendamping/calon pendamping Orang Muda Katolik. Materi pelatihannya biasa: mempersiapkan dan merancang rencana strategis lengkap dengan alat bantu analisisnya.

Sesi-sesi acara  diawali dengan dinamika kelompok “Mengurai Benang Kusut” : belasan peserta diminta memegang ujung tali yang sudah disimpul sedemikian rupa. Mereka diminta mengurainya, keluar dari belitan. Tak ada batas waktu. Mereka buth waktu cukup lama – hampir setengah jam – sebelum bisa mengurai tali kusut tersebut. Ketika diminta kesan-kesan atas permainan ini, ada peserta yang mengungkapkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengurai terjadi karena mereka hanya focus pada ujung tali yang ada di tangannya. Ada juga yang mengungkapkan seandainya mereka lebih sabar pada awal proses – untuk sejenak melihat di mana titik simpulnya – mungkin mereka bisa menyelesaikan permainan lebih cepat. Pesan dari permainan ini adalah setiap kita akan menghadapi masalah. Berat ringan, besar kecilnya bisa berbeda. Ada yang bisa diatasi sendiri. Ada yang harus diselesaikan bersama dengan bantuan orang lain. Selain itu, ketika menghadapi masalah kita diingatkan untuk tenang : sedikit mengambil jarak, focus mencari jalan keluar dan menemukan ‘simpul’, penyebab utama keruwetan. Dan demikianlah proses pelatihan ini berjalan dalam dinamika interaksi yang menarik. 

Oh ya tentang judul, hampir lupa. Para peserta pada bagian akhir – sebelum pulang ke tempat asal masing-masing – mengungkapkan tekad setelah bergumul dengan proses rencana strategis dan ansos. Ketika sesi inilah ungkapan-ungkapan ini muncul. OMK Bunda Maria Pelindung Para Pelaut – Muntok memaparkan tugas pertama mereka adalah “ mengembalikan rasa yang dulu pernah ada”. Bernadeth muncul dengan Tanya “Mau dibawa ke mana hubungan kita?”, Yang lain tahapannya “Kucoba Bertahan Walau Kadang Sakit”. Syukurlah tak ada yang menyerah “Jatuh dan tak Dapat Bangkit Lagi” atau merintih “Terpurukku di sini”…

Maju Terus, Tuhan Memberkati Anda

𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀, 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐃𝐔𝐊𝐀

Bulan Oktober istimewa bagi saya. Papa dan Mama menikah di 21 Oktober, 49 tahun lalu. Dua adik perempuan saya lahir di Oktober. Keduanya jug...