Bulan Oktober istimewa bagi saya. Papa dan Mama menikah di 21 Oktober, 49 tahun lalu. Dua adik perempuan saya lahir di Oktober. Keduanya juga menikah di bulan Oktober.
Bacaan - bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXVII Tahun B - 3 Oktober 2021- secara khusus mengajak merenungkan makna indah panggilan pria dan wanita yang masing - masing meninggalkan ayah ibunya untuk hidup bersatu dalam pernikahan. Menjadi "tulang dari tulangku, daging dari dagingku". Metafora yang indah.
Namun persekutuan tersebut tidak selalu indah dan mulus. Tak jarang harus berakhir dengan perceraian. Banyak juga yang berusaha supaya bahtera pernikahannya tidak karam. Ada yang berhasil, ada yang gagal. Mereka yang memilih jalan hidup berkeluarga tahu dan merasakan situasi ini. Ada saat saat manis, ada saat getir. Ada saat berlimpah anggur ada waktu kehabisan anggur. Ada masa penuh tawa, ada yang penuh air mata. Saat krisis itu datang, sejenak ingatlah kembali janji suci kalian di depan altar "... mulai saat ini saya memilih engkau menjadi istriku/suamiku. Aku berjanji akan setia kepadamu dalam suka dan duka, dalam untung dan malang di waktu sehat maupun sakit".
Kita menyebut keluarga "RUMAH TANGGA" , rumah sebagai tempat tinggal dan tangga tempat tumpuan atau pijakan untuk memanjat. Harapannya keluarga menjadi tempat 'pulang' yang nyaman. Tempat berteduh yang sejuk. Tempat bersandar yang kokoh. Dalam keluarga orang saling belajar berbagi, mengasihi dan mengampuni. Orang 'naik kelas' karena ada tangga berpijak yang memungkinkannya selalu lebih baik dari kemarin.
Kalau Rumah Tangga isinya lebih banyak air mata kesedihan, karena sakit hati, pengkhianatan atau apapun coba cek kembali. Mungkin itu lebih cocok jadi RUMAH DUKA. Kalau Rumah Tangga hanya sekedar tempat makan, cek kembali. Jangan-jangan Anda hanya membangun RUMAH MAKAN. Kalau orang pulang ke rumah hanya untuk tidur, mungkin kita keliru. Itu RUMAH KOST.
Di tengah bermacam-macam tantangan, tetaplah teguh. Tak ada keluarga yang sempurna. Justru karena tidak sempurna Anda dipanggil, dipersatukan untuk saling melengkapi. Saat dalam kerapuhan berhentilah sejenak. Datang pada Tuhan.
Tadi saya memimpin misa di Gereja Hati Kudus Yesus, Mesu Laut. Dalam misa saya mengajak umat yang hadir mendoakan keluarga masing-masing : mendoakan suami, istri dan anak. Dan secara khusus berdoa juga bagi keluarga-keluarga yang sedang dalam kesulitan, apa pun sebabnya.
Doaku untukmu semua : yang merayakan ulang tahun pernikahan bulan ini dan semua keluarga, para suami istri di manapun.
πΊπππππππ, 3 πΆππππππ. 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar