Jumat, 18 September 2020

Ama Lina & Katekumen

Hari dan tanggalnya saya lupa. Tahunnya pun tidak ingat persis, mungkin sekitar tahun 2006. Yang masti malam hari, di pendopo pastoran St. Maria BPB, Gunungsitoli - Pulau Nias. Saya dan Pst. Michael sedang ngobrol ketika seorang anak muda datang. Setelah salaman dan bertegur sapa, dia memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangannya. Dia datang untuk mengucapkan terimakasih karena berkat doa pastor telah sembuh dari sakit. Sebagai ucapan terima kasih dia mempersembahkan seekor anak babi (lomok - lomok). Tak lama kemudia dia pamit.
Tinggallah saya dan pst. Michael yang kebingungan : mau ditaruh di mana anak babi ini. Kami tidak punya kandang babi. Yang punya kandang adalah para suster yang masih satu kompleks dengan kami. Tapi ini sudah malam. Mereka sudah tidur. Tidak elok rasanya membangunkan hanya untuk "menitipkan" babi di kandang. Lalu kami ingat : Ama Lina. Ini Katekis, Sekretaris Paroki dan mengemban banyak tugas lain lagi. Beliau beternak babi dan punya kandang. Saya menelpon Ama Lina :
RH : Ya'ahowu Ama Lina
AL : Ya'ahowu Ama. Ada apa? Apa yang bisa saya bantu.
RH : Ama Lina bisa ke pastoran sekarang? Ada sedikit masalah "KATEKUMEN"
AL : baik Ama. Kalo soal katekumen itu urusan saya.
(Ama Lina pamit ke Ina Lina karena dipanggil pastor dan segera berangkat dari Lasara ke Pastoran)
Ketika tiba, Ama Lina agak terkejut karena hanya ada saya dan Pst. Michael. "Di mana katekumennya Ama?". "Itu, di situ", jawab saya menunjuk ke lantai tempat anak babi diletakkan. Ama Lina tertawa terbahak-bahak. Singkat kata, anak babi segera dievakuasi ke Lasara untuk dikandangkan.
Keesokan harinya gantian saya yang terbahak-bahak mendengar cerita Ama Lina. Semalam begitu tiba di rumah, beliau langsung ke kandang dan setelahnya masuk rumah. Tentu orang rumah heran, kok langsung ke kandang. "Bagaimana katekumennya?". "Sudah aman di kandang"
Beberapa bulan kemudian...
Datang seseorang memperkenalkan diri sebagai katekumen, baru pindah tugas dari Medan. Di Medan dia sudah sempat belajar sebagai katekumen. Dia membawa surat pengantar dari Pastor dan bermaksud melanjutkan pelajaran persiapan baptis di Gunung Sitoli. Setelah bicara dan membaca surat pengantar, saya katakan, "saya tanya dulu ke Katekis ya, pelajaran katekumen sudah sampai di mana, supaya bisa putuskan apakah kamu tinggal melanjutkan atau harus menambah pelajaran".
Saya menelpon Ama Lina.
RH : Ya'ahowu Ama Lina? Di mana posisi?
AL : di Binaka Ama
RH : Ooh. Ada KATEKUMEN di sini.... (belum dilanjutkan)...
AL : Ama IKAT saja dulu, pulang dari Binaka saya ambil
RH : 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀, 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐃𝐔𝐊𝐀

Bulan Oktober istimewa bagi saya. Papa dan Mama menikah di 21 Oktober, 49 tahun lalu. Dua adik perempuan saya lahir di Oktober. Keduanya jug...