Saya
mengikuti rakernas FMKI di Hotel Bintang Raya, Cipanas dari tanggal 25 – 27
November 2016. Tema yang dibahas adalah “MEMPERKUAT KEPEMIMPINAN ANTI KORUPSI
BAGI KEBERLANJUTAN DAN KEMAJUAN PERADABABN BANGSA INDONESIA. Sessi pertama hari
Sabtu menghadirkan dua pembicara. Ir. Sarwono kusumaatmaja (Mantan Sekjen Golkar, mantan Mentri PAN,
anggota DPD RI) dan Prof. Dr. Paulus Wirutomo. Sessi seminrnya berlangsung
menarik. Dua pembicaa berbicara korupsi dai perspektih structural –kultural dan
prose social. Korupsi kita sudah parah maka melawannya pun harus massif. Selebihnya
sorotan pada aspek hukum, social maupun budaya bangsa ini. Diskusi juga
berlangsung menarik.
Namun
yang menarik perhatian saya justru pembicaraan pasca seminar. Saat rehat kopi
saya memilih menikmati kopi tubruk dan duduk di pojok, sampai salah seorang
panitia menghampiri dan menyapa, “Romo, nanti bareng Pak Sarwono duduk di sini
ya”. “Baik Bu, silahkan”. Tak lama berselang beliau datang, lalu disusul Pak
Paulus dan istri. Setelah bersalaman dan bertukar kabar, lalu komentar singkat
mengenai dinamika politik terkini, pembicaraan pun berlanjut masih seputar tema
seminar. Pak Sarwono bercerita pengalamannnya dan bagaimana bersama istri – dan
anak-anak – berjuang untuk menjaga integritas. Beliau bercerita, di rumahnya
ada meja bundar, tempat mereka sekeluarga biasa berkumpul. Setelah anak-anak
bertumbuh dewasa dan membentuk keluarga, mereka tinggal di rumahnya sendiri. “Anak-anak meminta
supaya meja bundar itu jangan dijual”, kisahnya. “Papa mama boleh menjual yang
lain kalau sudah tidak dibutuhkan. Tapi meja ini jangan dijual. Kami merasa
dibesarkan dan dididik di meja ini”.
“Apakah
meja makan, makan dan berkumpul bersama itu penting Pak?”, Tanya saya. “Sangat
penting romo”. Kalau di meja makan kita hanya bercerita siapa dapat apa untuk
apa, anak-anak akan hancur. Di meja (makan) itu kita bicara nilai-nilai,
values. Itu yang kan membentuk mereka”, tegasnya serius.
Meja
makan mana meja makan. Ada banyak yang berdebu karena sudah lama tak dipakai.
Cipanas,
26 November 2016