Kisah Kasih di Tanah Suci (2 - 13 Maret 2016)
Tabgha terletak di tepi
Danau Galilea. Ditempat ini Yesus melakukan mujizat pergandaan roti. Di sini
juga terdapat Gereja St. Peter Primacy (Gereja Primat Petrus), tempat Yesus
menampakkan diri ketiga kalinya setelah kebangkitan kepada murid-muridNYa yang
sedang menangkap ikan. Tempat ini juga disebut sebagai tempat “Pemulihan Petrus”, Yesus bertanya sampai tiga kali kepada Petrus “Simon anak Yohanes
apakah engkau mengasihi Aku?”. Mengingatkan Petrus yang sudah menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok. Di sini Yesus meminta Petrus untuk meneruskan
tugas penggembalaan-Nya, “Gembalakanlah Domba-dombaKu”.
Kami tiba di situ waktu
hari masih pagi. Matahari belum terlalu terik. Angin danau yang segar menemani
perjalanan menuju Gereja. Tahun 1934 dibangun Gereja Primat Petrus di atas Batu
Karang raksasa. Altar batu yang disebut
‘Mensa Christi’ karena diyakini di sinilah Yesus sarapan bersama para murid
yang selesai menangkap ikan.
Kisah yang terjadi di
tempat ini kitab aca dalam Injil Yohanes 21: 1 – 19 (Bacaan Injil Minggu Paskah
III thn C)
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di
pantai danau Tiberias
21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada
murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai
berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus,
Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya
yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap
ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau."
Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap
apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi
murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada
mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab
mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka:
"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh."
Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena
banyaknya ikan. 21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus:
"Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia
mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari
darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh
ikan itu. 21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di
atasnya ikan dan roti. 21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa
ikan, yang baru kamu tangkap itu." 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu
menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor
banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 21:12 Kata Yesus
kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid
itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka
tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. 21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan
memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. 21:14 Itulah ketiga
kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari
antara orang mati. 21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka
ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 21:17 Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. 21:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan
memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku."
Para murid kembali
menangkap ikan (21:3) bukan karena mereka sudah melupakan komitmen mereka. Tapi
mereka butuh makan dan nafkah untuk keluarga. Life must go on. Mereka bekerja
keras walau tak mendapat apa-apa. Hal yang lumrah dan biasa terjadi dalam hidup
kita juga. Bekerja keras tapi tidak mendatangkan hasil. Sia-sia. Situasi seperti
ini akan sangat mudah membuat orang putus asa. Ekspresi putus asa bisa muncul
sikap acuh tak acuh dan level putus asa yang paling hebat bisa membuat orang
bunuh diri. Betapa buruk dan negatifnya efek putus asa.
Dalam kegalauan dan
putus asa itulah Tuhan hadir. Kehadiran yang tidak serta merta selalu disadari.
Tuhan hadir lewat cara yang sangat biasa, sederhana, lumrah terjadi dalam hidup
sehari-hari, ‘meminta lauk pauk’. Murid-murid tidak tahu bahwa itu Yesus
(21:4-5). Sama seperti kebanyakan kita yang juga sulit merasakan kehadiran
Tuhan dalam hidup kita. Atau tidak menyadari bahwa dalam saat-saat kepedihan
hidup melanda Tuhan hadir.
Menarik bahwa mereka
patuh ketika Yesus menyuruh untuk menebarkan jala. Sangatlah penting memiliki
sikap patuh dan taat terhadap perintah Tuhan (21: 6). Tanpa ketaatan dan
kepatuhan banyak hal akan menjadi sia-sia. Sebuah teguran keras jika mengingat
betapa sulitnya untuk taat dan patuh. Betapa sering bersikap tidak taat.
Di sini Petrus mendapat
pertanyaan terpenting dalam hidupnya, “Apakah
engkau mengasihi Aku?”. Ihab – guide lokal kami – menerangkan, dua kata Yunani dipakai di sini untuk
"kasih". Yang pertama, phileo .
Philia adalah kasih persahabatan yang sering dipakai untuk menggambarkan kasih
antara Kristus dan para murid-Nya Yang kedua, agapao. Agape
adalah kasih menurut pengertian Kristiani, yang mengacu kepada kasih yang rela
berkorban.
Yesus bertanya sebanyak
tiga kali kepada Rasul Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Pertanyaan Yesus
yang pertama dan kedua menggunakan kata agape, Apakah engkau mengasihi (agapo)
Aku? Namun Petrus selalu menjawabnya dengan, “….Engkau tahu bahwa aku mengasihi
(philieo) Engkau”. Yang ketiga kalinya, Yesus bertanya, “Apakah engkau
mangasihi (phileo) Aku?” Dan Petrus menjawab, “Tuhan, Engkau tahu segala
sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (phileo) Engkau.” Kata Yesus
kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yoh 21:17).
Ihab – guide lokal kami
– menerangkan bahwa ‘Simon’ dalam bahasa Ibrani bermakna ‘batu kecil, kerikil’.
Yesus memanggil dengan nama ini, bukan Petrus (Petra = Batu Karang). Kita semua
batu-batu kecil yang tidak berarti. Namun cinta Tuhan membuat kita kokoh
seperti Batu Karang (=Petrus). Tuhan Yesus memahami bahwa kasih Petrus
kepada-Nya tidak akan sama besarnya dengan kasih-Nya (agape) kepada Petrus.
Namun demikian, Kristus menerima pernyataan kasih dari Petrus yang sejujurnya
ini, dan tetap mempercayakan penggembalaan kawanan domba-Nya kepada Petrus.
Penerimaan Kristus akan diri Petrus apa adanya inilah yang justru mengubah
Petrus, dan menumbuhkan kasih di dalam hatinya, sehingga kelak di akhir
hidupnya, Petrus dapat membuktikan kasih yang besar kepada Kristus dengan kasih
yang menyerupai kasih Kristus kepadanya. Rasul Petrus rela menyerahkan dirinya
untuk dihukum mati oleh pihak penguasa Roma dengan disalibkan terbalik, demi
membela imannya akan Kristus. Sungguh, kesaksian hidup rasul Petrus yang
semakin bertumbuh di dalam kasih kepada Tuhan ini, selayaknya menjadi teladan
kita. Seperti Petrus, kitapun mungkin jatuh bangun di dalam hidup ini. Namun
selayaknya kita mengingat akan kasih Allah yang total tak bersyarat/ agape
kepada kita; sehingga hari demi hari kita dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi
semakin bertumbuh di dalam kasih kepada-Nya, agar semakin menyerupai kasih-Nya
yang total kepada kita.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar